Investasi Pasangan Muda
Menjadi
orang tua merupakan bagian dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan
menjadi bagian kehidupan tersebut maka tidak usah heran bahwa kini banyak anak
muda yang memiliki keinginan untuk cepat-cepat menjadi orang tua. Salah satu contoh
bukti tersebut dapat terlihat dari banyak anak muda yang selalu ramai-ramai
bahkan berbondong-bondong kepada sebuah pembahasan yang berkaitan dengan menjadi
orang tua khususnya pasangan muda yang baru menikah.
Tetapi
pada kenyataannya untuk menjadi orang tua tidaklah semudah seperti yang
dipaparkan oleh banyak pembicara. Pastinya ada banyak sekali hal-hal yang harus
disiapkan salah satunya mengenai tempat tinggal. Dengan adanya tempat tinggal
tersebut maka keluarga kecil yang sedang dibentuk tersebut akan memiliki tempat
untuk kembali setelah seharian beraktifitas. Tempat tinggal yang dapat dimiliki
oleh sepasang suami istri yang sudah menjalin pernikahan ada banyak sekali
bentuknya salah satunya adalah rumah tapak.
Ya,
di Indonesia sampai saat ini ketika sudah berbicara mengenai rumah tapak
merupakan tempat tinggal yang paling banyak diminati. Ada banyak sekali
alasan-alasan mengapa rumah tapak merupakan tempat tinggal yang paling diminati.
Salah satu contoh alasan tersebut yaitu kepemilikan yang tunggal, kebebasan
melakukan terhadap rumah, sampai hal lainnya. Dengan beberapa tersebut maka
masyarakat Indonesia lebih memiliki rumah tapak dibandingkan bentuk lainnya
terhadap tempat tinggal.
Untuk
dapat memiliki rumah tapak nyatanya tidak akan mudah. Salah satu faktor utama
dari sisi harga. Ya, harga yang ditawarkan untuk dapat memiliki rumah tapak
mulai melambung tinggi. Saking tingginya kini harga rumah tapak di Indonesia
sudah berada diangka tiga digit atau lebih. Tentunya harga tersebut tidak dapat
sebanding dengan pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat khususnya pasangan
muda. Belum lagi para pasangan muda ini banyak sekali pengeluaran yang harus
dikeluarkan salah satunya dari kegiatan yang sudah dilakukan seperti
pernikahan.
Biaya
pernikahan yang dilaksanakan dengan sangat mewah pastinya membutuhkan dana yang
banyak pula. Penyedotan dana besar tersebut ternyata tidak hanya itu saja
tetapi juga pada bidang lain. Salah satu bidang yang menyedot keuangan cukup
tinggi yaitu dalam hal mengisi perlengkapan dalam rumah. Tentunya biaya-biaya
yang besar tersebut akan menyedot biaya dalam membeli rumah.
Tentunya
untuk dapat memiliki rumah bagi pasangan muda solusi yang dapat ditempuh
terhadap kondisi tersebut yaitu melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dimana KPR
yang biasa dilakukan oleh masyarakat memiliki sebuah masa angsuran yang cukup
panjang. Bahkan bagi pihak perbankan sumber dana yang tersedia dalam membiayai
KPR umumnya memilik jangka pendek seperti tabungan, giro, deposito, dan
sebagian dari obligasi. Hal tersebut akan memberikan sebuah dampak yang bernama
maturity mismatch (kesenjangan jangka waktu).
Permasalahan
akan maturity mismatch nyatanya juga dapat dialami oleh semua negara termasuk
negara berkembang. Setiap negara tersebut pastinya memerlukan sebuah solusi
yang dikondisikan dengan negara tersebut. Pada tahun 1983 proses diskusi akan
intensif mengenai pendirian sebuah lembaga pembiayaan sekunder perumahan telah
dilakukan dengan melibatkan berbagai macam para pemangku kepentingan industri
pembiayaan perumahan. Dimana hal tersebut juga telah dilakukan serangkaian atas
studi kelayakan yang dimulai oleh pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
Keuangan. Sehingga pada tahun 26 Januari tahun 2008 diterbitkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia No. 1/2008 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden No. 19/2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Selain itu juga
dilakukan pembentukan akan sebuah pihak yang kini dikenal oleh masyarakat
dengan sebuah nama PT Sarana MultigriyaFinansial (Persero) atau disingkat dengan nama SMF.
Pada
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
menyediakan banyak sekali produk-produk yang membantu masyarakat untuk memiliki
rumah sebagai investasi yang aman. Salah satu contoh produk yang dapat dipilih
oleh masyarakat yaitu Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP). EBA-SP Riter
merupakan sebuah produk dari kegiatan proses sekuritasasi yang aman sesuai nama
merupakan sebuah efek (surat utang) yang memiliki agunan atau jaminan yang
diperdagangkan kepada para investor ritel.
Berdasarkan
sejarah SMF melakukan penerbitan EBA
di mulai pada tahun 2009 dengan dijual kepada pihak investor institusi. Tetapi di
akhir tahun 2018 pihak SMF mulai
melakukan penjualan akan produk ini kepada pihak investor retail. Kini pihak SMF merupakan pihak satu-satunya yang
menerbitkan akan EBA-SP yang sudah diatur sesuai dengan peraturan OJK Nomor
23/POJK.4/2014 dengan total penerbitan sejak 2009 sebesar Rp 12,78 Triliun. Bisa
dikatakan bahwa EBA-SP yang diterbitkan oleh pihak SMF sudah memiliki rating idAAA yang merupakan rating terbaik yang
ada pada instrumen investasi. Selain itu ada beberapa hal lain akan keuntungan
dari produk yang bernama EBA-SP yang ditawarkan oleh pihak SMF yaitu:
Untuk
mengetahui lebih lanjut akan produk yang ditawarkan oleh pihak PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
untuk mengakses ke https://www.SMF-indonesia.co.id/ atau ke @inveseries
dan @ptSMFpersero. Adanya pemaparan yang dilakukan diatas harapannya
pasangan muda yang baru menikah dapat memiliki rumah tapak sebagai tempat
tinggalnya. Terima kasih.
https://www.smf-indonesia.co.id/eba-ritel
https://pixabay.com/id/photos/kertas-halaman-cincin-romantis-3061485/
Komentar
Posting Komentar