Pihak Menerapkan Gerakan Green Economy

 

Masalah lingkungan merupakan masalah yang selalu dijumpai oleh seluruh negara dalam mengoperasikan negara tersebut. Dengan tingginya pembangunan infrastuktur dari mulai rumah sakit, hotel, rumah susun, sekolah, jalan toll, dan masih banyak lagi membuat kerusakan lingkungan menjadi kian besar. Adanya pembukaan lahan hutan yang digunakan untuk pembangunan infrastuktur membuat hutan yang harus dikorbankan.

Di Indonesia sendiri berdasaarkan data Global Forest Watch (GFW) mengatakan bahwa Indonesia memiliki lahan hutan primer dengan luas 93,8 juta ha di tahun 2001. Dilihat dari jumlah tersebut bisa dikatakan bahwa lahan hutan primer berada lebih dari separuh luas datarannya. Tetapi sepanjang periode 2002-2022 Indonesia mengalami kehilangan lahan hutan primer. Dimana kehilangan tersebut sekitar 9,75 juta ha lahan hutan primer. Jika melihat kondisi tersebut membuat Indonesia sudah mengalami kehilangan sebanyak 36% lahan tutupan pohon dengan periode yang sama.

Kehilangan lahan hutan primer tersebsar bagi Indonesia terjadi di tahun 2016. Dimana di tahun 2016 telah mencapai 928,66 ribu ha. Sedangkan di tahun 2020 untuk Indonesia telah kehilangan sebanyak 270 ribu ha lahan hutan primer. Apabila dihitung kondisi tersebut dapat disetarakan dengan menyumbang emisi karbon sebanyak 208 metrik ton (mt). Kebaran merupakan salah satu penyebab terjadinya gundul pada lahan hutan primer di Indonesia. Tidak hanya itu perluasan lahan untuk sawit sampai lahan pertanian untuk masyarkaat yang berada di pinggiran hutan membuat lahan hutan primer yang ada di Indonesia menjadi tergerus.

Untuk menekan terjadinya kerusakan maka dibutuhkan sebuah cara untuk tetap dapat berkembang kerarah yang lebih baik karena pembangunan tetapi lingkungan hidup masih juga terjaga. Dari sekian banyaknya cara yang dilakukan tersebut maka munculah sebuah gerakan baru. Gerakan baru tersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Green Economy. Kini timbul kembali sebuah pertanyaan akan gerakan baru tersebut yaitu:

Apa itu Green Economy???

Green Economy atau bisa diartikan sebagai ekonomi hijau merupakan sebuah gerakan yang berkaitan dengan ekonomi. Tujuan dari gerakan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial yang ada di masyarakat. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk dapat mengurangi risiko akan kerusakan lingkungan yang sedang terjadi pada kehidupan masyarakat. Ada juga pengertian lainnya dari green economy ini yaitu perekonomian yang menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan serta hemat akan sumber daya alam.

Melakukan gerakan green economy tidak hanya ditujukan kepada pihak pemerintah saja sebagai penggerak arah negara tetapi pihak lain juga dapat turut melakukan gerakan tersebut. Sekian banyak pihak yang turut melakukan gerakan green economy salah satunya yaitu APRIL Group. APRIL Group merupakan singkatan dari Grup Asia Pacific Resources International Limited. APRIL Group dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan penghasil pulp dan kertas terbesar yang menggunakan teknologi terkini dan terefisien yang ada di dunia.

APRIL Group juga sudah banyak produk-produk yang digunakan oleh jutaan orang setiap harinya dengan berbagai bentuk kemasan baik itu benda cair, kertas, tisu, tas belanja, kemasan makanan, buku, sampai majalah. Salah satu contoh produk yang dihasilkan oleh APRIL Group adalah PaperOneTM yang sampai saat ini sudah dijual hampir lebih ke 70 negara yang ada di seluruh dunia.

Mengenai kegiatan operasian yang oleh APRIL Group juga meliputi pabrik pulp dan perkebunan hutan tanaman yang menggunakan teknologi yang paling mutakhir dedngan lokasi berada di Provinsi Riau, Sumatera, Indonesia. Pihak APRIL Group juga telah memperkejakan lebih dari 5.000 orang serta secara tidak langsung sudah lebih dari 90.000 terlibat didalam bisnis yang menjadi pemasok atau mendukung dari bisnis APRIL Group. Tidak hanya itu saja seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa APRIL Group juga turut menjadi bagian dari menggerakan atas gerakan Green Economy.

Kini APRIL Group memiliki komitmen untuk menghetikan kegiatan dari deforestasi hutan alam dari rantai pasokan dan turut pula melindungi hutan dan lahan gambut dimana perusahaan tersebut beroperasi. Tidak hanya itu juga APRIL Group juga mendukung akan hal-hal yang berkaitan dengan praktik dalam mengelola hutan yang ada di semua negara yang ada APRIL Group untuk menghasilkan bahan baku berupa kayu. Agar lebih lengkap pihak APRIL Group juga dari dulu sampai saat ini akan selalu berkomitmen untuk menghormati sampai menjaga akan hak asasi manusia serta hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dalam rantai pasokan perusahaan. Dimana tujuan akhir dari beberapa hal-hal yang dilakukan oleh APRIL Group dapat menjadi APRIL 2030 yang memiliki Substainability. Sehingga dimasa depan pihak APRIL Group juga turut menjadi bagian atas gerakan yang saat ini sedang digaungkan secara besar-besaran karena masalah lingkungan.

Semoga dengan adanya tulisan ini dapat turut juga pihak lain yang ada didalam masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan melakukan gerakan Green Economy. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Sumber tulisan dan gambar:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/04/indonesia-kehilangan-270-ribu-hektar-lahan-hutan-primer-pada-2020

https://www.aprilasia.com/id/keberlanjutan/kebijakan-tentang-keberlanjutan

https://www.aprilasia.com/en/

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahkan Kemerdekaan dengan Tradisi Kuliner Nusantara dari Pagi hingga Malam

Fazzio Neo Hybrid Simbol Kesetiaan dan Inovasi bagi Ibu-Ibu Indonesia

Menghidupkan Sastra di Desa Boja Inisiatif Inspiratif Komunitas Lereng Medini (KLM)